Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Meneladani Khalifah Ali bin Abi Thalib

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Hasan, ia mengemukakan, ketika Ali datang ke kota Basrah, Ibn Al-Qawwah dan Qais bin Ibad bertanya kepadanya, ceritakanlah kepada kami perjalanan kekhalifahan yang engkau alami di mana engkau menjadi pemimpin umat, sementara mereka saat ini saling bertikai. Apakah engkau menerima wasiat dari Rasulullah untuk menjadi khalifah Sesudahnya, sampaikanlah kepada kami karena kami mencintaimu!. Ali menjawab, tentang apakah saya menerima wasiat dari Rasulullah untuk menjadi khalifah setelah beliau, saya tidak pernah menerimanya. Demi Allah, saya adalah termasuk orang pertama menerima kebenaran misi beliau, maka tidak mungkin saya menjadi orang pertama yang mendustakannya. Jika saya menerima wasiat dari Rasulullah, maka saya tidak akan membiarkan Abu Bakar dan Umar berdiri di atas mimbar Rasulullah. Kalau saya menerima wasiat dari beliau, maka pasti keduanya akan saya perangi dengan tangan saya sendiri sekalipun saya tidak mempunyai senjata kecuali selendang saya in

Kebijakan dan Prestasi Khalifah Ali bin Abi Thalib

Berikut ini beberapa kebijakan dan peristiwa penting masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib: 1. Pergantian Pejabat Pemerintahan Salah satu penyebab utama munculnya reaksi protes dari kalangan pemberontak terhadap Khalifah Utsman adalah ketidaksukaan mereka terhadap kebijakan Utsman mengangkat para pejabat yang berasal dari keluarganya. Terlebih lagi, mereka menganggap bahwa pejabat-pejabat itulah yang telah memicu munculnya gerakan pemberontakan. Oleh karena itu, kebijakan pertama yang diambil Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah melenyapkan bibit reaksi masyarakat, yaitu dengan memberhentikan pejabat-pejabat yang tidak disenangi kaum muslimin. Berikut ini beberapa nama gubernur yang diangkat sebagai pengganti pejabat di masa Utsman bin Affan: 1.       Sahl bin Hanif sebagai Gubernur Syria. 2.       Umrah bin Shihab sebagai Gubernur Kufah. 3.       Utsman bin Hanif sebagai Gubernur Basrah. 4.       Ubaidah bin Abbas sebagai Gubernur Yaman. 5.       Qais bin Sa'ad sebagai Guber

Proses Pemilihan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah (35-40 H/656-661 M)

Sebelumnya dijelaskan bahwa Khalifah Utsman terbunuh dalam sebuah proses yang menegangkan. Sejak saat itu, ketegangan terus melanda kota Madinah. Banyak kelompok pemberontak yang berkeliaran di sana. Untuk menenangkan keadaan, para pemuda banyak yang mendesak Ali segera menggantikan Utsman. Ali didukung oleh ketiga pasukan yang datang dari Mesir, Basrah, dan Kufah, serta penduduk Madinah. Mulanya Ali menolak: Dia merasa masih banyak sahabat yang lebih dulu berjuang bersama Nabi Muhammad saw. Di antara mereka adalah Thalhah bin Ubaidillah dan Sa'ad. Mendengar alasan Ali, kaum Muslimin mengajak Thalhah dan Sa'ad untuk bergabung membai'at Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Mereka berdua setuju dan terjadilah pembai'atan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang keempat yang berlangsung di Masjid Nabawi pada bulan Zulhijah tahun 35 H (656 M). Sejak saat itu, Ali bin Abi Thalib resmi menjadi khalifah dan memimpin selama 4 tahun 9 bulan.